Inovasi Ramah Lingkungan: Briket Bonggol Jagung "Briket-SK 2" oleh Sub Kelompok 2 KKN Reguler 6 UNTAG Surabaya


Dalam upaya untuk mengurangi limbah pertanian dan menyediakan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, Sub Kelompok 2 KKN Reguler 6 dari Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya mempersembahkan inovasi terbaru mereka, Briket-SK 2. Briket ini dibuat dari bonggol jagung, sebuah bahan yang seringkali dianggap sebagai limbah namun memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan.

Indonesia adalah salah satu negara agraris dengan produksi jagung yang melimpah. Namun, limbah dari bonggol jagung seringkali tidak dimanfaatkan dengan optimal. Melihat potensi ini, Sub Kelompok 2 KKN Reguler 6 UNTAG Surabaya berinisiatif untuk mengolah bonggol jagung menjadi briket, sebagai alternatif bahan bakar yang lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan kayu bakar dan arang konvensional.

Proses Pembuatan Briket-SK 2 Briket-SK 2 diproduksi melalui beberapa tahap, yaitu:

  1. Pengumpulan Bonggol Jagung: Bonggol jagung dikumpulkan dari petani lokal di sekitar area KKN.
  2. Pengeringan: Bonggol jagung yang telah dikumpulkan dikeringkan untuk mengurangi kadar air.
  3. Penghancuran: Bonggol yang sudah kering dihancurkan menjadi serbuk halus.
  4. Pencampuran: Serbuk bonggol jagung dicampur dengan bahan perekat alami untuk membentuk briket.
  5. Pencetakan: Campuran tersebut kemudian dicetak dengan menggunakan alat press briket.
  6. Pengeringan Akhir: Briket yang sudah dicetak dikeringkan kembali untuk memastikan kekuatan dan ketahanannya.

Keunggulan Briket-SK 2 Briket-SK 2 memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Ramah Lingkungan: Mengurangi limbah bonggol jagung dan emisi karbon.
  • Efisiensi Tinggi: Membakar lebih lama dan menghasilkan panas yang stabil.
  • Biaya Terjangkau: Memanfaatkan bahan baku lokal yang murah dan mudah didapatkan.
  • Dukungan Komunitas: Melibatkan masyarakat lokal dalam proses produksi, meningkatkan pendapatan mereka.

Proyek ini tidak hanya memberikan solusi energi yang lebih bersih, tetapi juga mendukung perekonomian lokal. Dengan melibatkan petani dan masyarakat sekitar, Sub Kelompok 2 KKN Reguler 6 UNTAG Surabaya membantu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, penggunaan briket ini mengurangi ketergantungan pada kayu bakar, yang berkontribusi pada pelestarian hutan.

Inovasi Briket-SK 2 merupakan langkah nyata dari Sub Kelompok 2 KKN Reguler 6 UNTAG Surabaya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Semoga inovasi ini dapat terus berkembang dan diadopsi secara luas, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

Mari kita dukung upaya ini dengan menggunakan Briket-SK 2 sebagai alternatif bahan bakar ramah lingkungan!


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama